Minggu, 07 Maret 2021

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 25 Oktober 2012 (Bgn 1)

 

  

Kita melafal Amituofo dapat mencapai KeBuddhaan, saat melafal nama Buddha, hati menjadi Buddha; saat melafal nama Bodhisattva, hati menjadi Bodhisattva, kita berubah jadi apa adalah tergantung dari apa yang kita pikir.

 

Memikirkan Alam Dewa maka menjadi Dewa, untuk terlahir di Alam Dewa atau Surga wajib menjalankan “Sepuluh Kebajikan” dan “Brahmavihara”. Jadi untuk mencapai Alam Surga, selain menjalankan “Sepuluh Kebajikan” juga wajib mengamalkan “Brahmavihara” yaitu Maitri, Karuna, Mudita dan Upeksa.

 

Sedangkan untuk terlahir kembali jadi manusia, syaratnya adalah wajib mengamalkan Lima Sila (Pancasila Buddhis). Setiap niat pikiran yang timbul dapat terjalin dengan Lima Sila, maka kelak bertumimbal lahir di Alam Manusia, takkan kehilangan raga manusia.

 

Jika niat pikiran yang timbul adalah keserakahan, tamak akan harta, rakus akan popularitas, mendambakan rupa, selama masih ada kata “serakah”, maka kelak jatuh ke Alam Setan Kelaparan.

 

Menggunakan cara curang guna mengambil kekayaan orang lain, akibatnya jatuh ke Neraka.

 

Sedangkan kedunguan, orang ini adalah orang yang kebingungan, tidak tahu membedakan baik dan jahat, benar dan salah, orang begini jatuh ke Alam Binatang.

 

Jika bertumimbal lahir di Alam Dewa atau Alam Manusia, tetapi pongah, ambisi, maka berubah jadi Asura. Inilah yang sering disampaikan Sang Buddha di dalam Sutra sebagai “Segala sesuatu tercipta dari hati dan pikiran”, tak peduli berada di alam manapun juga, adalah dituntun dan dikendalikan oleh niat pikiran diri sendiri, jadi bukan ada sebuah kekuatan luar yang mengendalikannya.

 

Dewa tidak dapat mengendalikan dirimu, Raja Yama juga tidak dapat mengendalikan dirimu, bahkan Buddha dan Bodhisattva juga tidak berdaya terhadap dirimu.

 

Setelah memahami kebenaran ini, sepanjang hidup kita, atau kelahiran demi kelahiran, adalah diri sendiri yang menjadi majikan diri sendiri, jadi diri sendiri mesti bertanggung jawab seratus persen kepada diri sendiri, pastinya tidak boleh menyalahkan orang lain.

 

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 25 Oktober 2012

 

Catatan :

Maitri = cinta kasih universal

Karuna = belas kasih universal

Mudita = ikut bersukacita atas keberhasilan orang lain

Upeksa = keseimbangan batin

 

Lima Sila dan Sepuluh Kebajikan :

http://daunbodhi.blogspot.com/2015/11/sepuluh-kebajikan_20.html

 

我們念佛能成佛,念佛的時候,是心作佛;念菩薩的時候,是心作菩薩,看我們念什麼。念天作天,天是什麼?上品十善四無量心。欲界天,念上品十善,念慈悲喜捨,這是念天;念人,人是五常、五戒。念念當中不忘五常五戒,起心動念言語造作都能相應,來生得人身,不會失掉人身。你就曉得,如果念貪,貪財、貪名、貪色,只要有這個貪字,就是餓鬼道;用不正當的手段去奪取,那就是地獄道,念瞋恚是地獄道;愚痴是這人糊塗,是非善惡都搞不清楚,畜生道;人天裡面夾雜著傲慢、好勝,就變成修羅道,變成羅剎道。這就是大經佛常常講的,「一切法從心想生」,無論到哪一道,是我們念頭主宰去的,不是外頭有個力量來主宰,不是的。天神不能主宰,閻王也不能主宰,佛菩薩也不能主宰,天神也不能主宰。懂得這個道理之後曉得,我們這一生,或者說生生世世,自己主宰自己,自己對自己要負百分之百的責任,決定不能夠怨天尤人。

 

文摘恭錄 二零一二淨土大經科註  (第六集)  2012/10/25  香港佛陀教育協會  檔名:02-040-0006

 

 

 

 

Setelah memahami kebenaran ini, sepanjang hidup kita, atau kelahiran demi kelahiran, adalah diri sendiri yang menjadi majikan diri sendiri, jadi diri sendiri mesti bertanggung jawab seratus persen kepada diri sendiri, pastinya tidak boleh menyalahkan orang lain.

 

Maka itu kebijaksanaan (prajna) itu sangatlah penting, dengan adanya kebijaksanaan, keputusan yang anda ambil takkan keliru, tanpa adanya kebijaksanaan, mudah terjadi salah penafsiran.

 

Sedangkan kaya ilmu bukanlah hal yang bagus, dengan berbekal pengetahuan tidak menjamin keputusan yang diambil adalah benar dan tidak keliru.

 

Hanya dengan kebijaksanaan, kebijaksanaan muncul dari kesucian hati jiwa sejati, maka itu disebut sebagai “mula-jnana” (kebijaksanaan yang diperoleh karena tercapainya samadhi).

 

Prajna ini memunculkan upaya-kausalya (kemampuan menyampaikan Dharma sesuai dengan daya penerimaan si pendengar).

 

Jadi upaya-kausalya ini pastinya muncul dari “mula-jnana”, tanpa adanya “mula-jnana” juga takkan ada “prstha-labdha-jnana” (kebijaksanaan semu yang diperoleh dari belajar ilmu pengetahuan).

 

Dengan perkataan lain, tanpa adanya hati yang suci, tanpa adanya hati yang setara, orang begini tidak memiliki kebijaksanaan, suci dan setara adalah kebijaksanaan sejati.

 

Maka itu Buddha Sakyamuni memberitahukan pada kita, “Dengan mengamalkan sila barulah mencapai samadhi, dengan tercapainya samadhi barulah kebijaksanaan terbuka”.

 

Baik waktu yang lampau, sekarang maupun yang akan datang, seluruh Bodhisattva dalam melatih diri mencapai KeBuddhaan pasti akan menempuh jalur ini (melatih sila, samadhi dan prajna).

 

Jika menggantinya dengan jalan yang lain, pasti takkan sampai ke tujuan. Semua Buddha dari sepuluh penjuru dan tiga masa menempuh satu jalan agung ini, jalan pencapaian KeBuddhaan, jadi tidak boleh diganti atau diubah.

 

Para Buddha telah menempuh jalan ini selama kalpa yang tak terhingga, tidak ada yang sempat menyimpang atau melakukan kekeliruan, sekarang kita malah ingin mengedit-nya, ini adalah kesalahan besar.

 

Orang zaman sekarang hobi melakukan inovasi namun salah sasaran, alhasil metode-metode yang diajarkan Buddha diubahnya entah jadi apa, kita tidak mengetahuinya.

 

Namun ada satu hal yang dapat kami pastikan, dia takkan bisa keluar dari enam alam tumimbal lahir, tidak dapat keluar dari Dasa Dharmadhatu.

 

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 25 Oktober 2012

 

我們這一生,或者說生生世世,自己主宰自己,自己對自己要負百分之百的責任,決定不能夠怨天尤人。

 

  因此智慧重要,有智慧,你的決斷就不會錯誤,沒有智慧就錯了。知識不行,知識往往決定的有錯誤。只有智慧,智慧是自性清淨心生出來的,自性清淨心是智慧的體,所以叫根本智,因為它生智慧。《般若經》講的般若無知,無知能生智,所以無知是真智,般若無知是真智慧,實智,真實智慧,它起作用,無所不知。起作用叫權智,也叫方便,也叫善巧。善巧方便權智一定是依根本智起作用,沒有根本智就沒有後得智。換句話說,沒有清淨心、沒有平等心,這人沒有智慧,清淨平等這是真智。所以佛告訴我們,「因戒得定,因定開慧」,這叫三無漏學。過去、現在、未來,一切菩薩修行成佛都要走這條路子。如果換一條路,換一條路就走不通。這十方三世一切諸佛走的一條大道,成佛之道,所以不能夠更換。人家走了無量劫都沒有一個走錯,我們想改變一下,錯了。現在人喜歡改變,改變他變到哪裡去了,我們不知道。但是我們知道有個原則,他出不了六道輪迴,出不了十法界。

 

文摘恭錄 二零一二淨土大經科註  (第六集)  2012/10/25  香港佛陀教育協會  檔名:02-040-0006