Kamis, 10 Februari 2022

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 21 November 2012 (Bgn 3)

 

  

Guruku Master Zhangjia merupakan sosok yang sangat menekankan pada disiplin sila, berulang kali mengingatkan diriku, bahkan hingga beberapa puluh kali, kala itu saya masih tidak terlalu memperhatikan hal ini.

 

Setelah beliau wafat barulah saya merenungkannya secara serius. Saya menetap di sebuah gubuk di dekat tempat kremasi beliau, gubuk tersebut dibangun oleh Ganzhu, yang juga merupakan murid Master Zhangjia, berupa sebuah tenda yang sangat besar, dihuni oleh belasan orang, saya merupakan salah satu diantaranya.

 

Saya tinggal di sana selama tiga hari, merenungkan dengan bersungguh-sungguh, saya mengikuti Master Zhangjia selama tiga tahun, apa yang telah beliau ajarkan padaku? Lantas apa pula yang telah saya pelajari dari beliau?

 

Setelah merenungkannya, saya mendapati kesan yang paling mendalam adalah sebuah kalimat, “Sila itu sangat penting sekali”. Perkataan ini pernah beliau sampaikan padaku sebanyak beberapa puluh kali, maka itu kesannya sangat mendalam, selama ini saya tidak pernah memperhatikannya, sekarang saya merenungkan dengan seksama, mengapa beliau berulang kali mengucapkan kalimat tersebut.

 

Beliau juga memberitahukan padaku, “Buddha Dharma menekankan pada pengamalan nyata dan bukan pada formalitas”. Upacara pengambilan sila adalah bentuk formalitas, sesungguhnya yang paling penting adalah pengamalan nyata, apakah anda telah memperoleh sila tersebut, apakah si guru telah menjelaskan padamu tentang sila tersebut. Jika hanya menjalani lakonan di atas pentas, buat penampilan semata, maka tidak perlu dibahas lagi.

 

Apa yang dimaksud dengan pengamalan nyata? Saya belajar menjalankan sebutir sila ini sampai benar-benar mampu mengamalkannya, walaupun anda tidak pernah mengikuti upacara pengambilan sila secara formal,  namun Buddha dan Bodhisattva mengakui dirimu. Beliau mengajariku menjalankan sila sebutir demi sebutir.

 

Meskipun demikian bukan berarti formalitas boleh diabaikan begitu saja, tanpa sebuah formalitas, orang lain akan meremehkan dirimu, anda dianggap belum mengambil sila secara resmi.

 

Sesungguhnya orang awam tidak mengerti kebenaran dibaliknya, mereka tidak mengakui dirimu, namun Buddha dan Bodhisattva mengakui dirimu. Anda sanggup mewujudkan, dengan mengamalkan sila mencapai samadhi, dengan tercapainya samadhi terbukalah kebijaksanaan, terbukanya kebijaksanaan adalah menemukan kembali jiwa sejati, mencapai KeBuddhaan.

 

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 21 November 2012

 

我跟章嘉大師,大師重視戒律,提醒我幾十次之多,當時都沒有在意。等他老人家圓寂,我認真反省。我在他的火化場搭了個茅蓬,茅蓬是甘珠搭的,很大的帳篷,裡面住十幾個人,我也參加在其中。我住了三天,認真反省,我跟大師三年,他教了些什麼?我學到些什麼?這一反省,印象最深刻的一句話,「戒律很重要」。這句話他跟我講了幾十次,所以印象非常深刻,從來沒有留意過、認真反省他為什麼說這句話說得那麼多。他又告訴我,「佛法重實質,不重形式」。形式上,那種傳三皈五戒、三壇大戒,那是形式。形式是宣揚佛教的舞台表演,但是最重要是實質,你是不是真的得戒了,傳戒的老師是不是真的把戒體傳授給你了。如果只是舞台上做形式、做表演,那就另當別論。實質是什麼?我學一條,我把這一條真做到了,你雖然沒有經過這個形式,佛菩薩承認你。他教我一條一條的學。

 

形式也不能不要,沒有形式,別人譏嫌你,你沒有受過戒,這是譏嫌。其實世間人根本就不懂骨子裡頭的道理,世間人不承認,佛菩薩承認。你能夠因戒得定、因定開慧,開慧就是大徹大悟、明心見性,你成佛了。

 

文摘恭錄 二零一二淨土大經科註  (第二十六集)  2012/11/21  香港佛陀教育協會  檔名:02-040-0026

 

 

 

 

Apa yang dimaksud dengan pengamalan nyata? Saya belajar menjalankan sebutir sila ini sampai benar-benar mampu mengamalkannya, walaupun anda tidak pernah mengikuti upacara pengambilan sila secara formal,  namun Buddha dan Bodhisattva mengakui dirimu. Beliau mengajariku menjalankan sila sebutir demi sebutir.

 

Meskipun demikian bukan berarti formalitas boleh diabaikan begitu saja, tanpa sebuah formalitas, orang lain akan meremehkan dirimu, anda dianggap belum mengambil sila secara resmi.

 

Sesungguhnya orang awam tidak mengerti kebenaran dibaliknya, mereka tidak mengakui dirimu, namun Buddha dan Bodhisattva mengakui dirimu. Anda sanggup mewujudkan, dengan mengamalkan sila mencapai samadhi, dengan tercapainya samadhi terbukalah kebijaksanaan, terbukanya kebijaksanaan adalah menemukan kembali jiwa sejati, mencapai KeBuddhaan.

 

Kita melihat Master Huineng (guru sesepuh ke-6 Aliran Zen), setelah mencapai pencerahan agung, tanpa melalui sebuah upacara formalitas, Sesepuh ke-5 menyerahkan jubah dan patra kepada dirinya. Kala itu Master Huineng belum mengambil sila secara resmi.

 

15 tahun kemudian, Master Huineng bersua dengan Master Yinzong yang sedang berceramah di Vihara Guang Xiao, yakni tentang kisah angin yang bergerak atau bendera yang bergerak, saat itu Master Yinzong sedang menceramahkan “Mahaparinirvana Sutra”.

 

Menyadari salah seorang hadirin pendengarnya ternyata adalah Sesepuh ke-6, Master Yinzong segera menahbiskan Master Huineng, sehingga beliau memperoleh identitas sebagai anggota Sangha, bersamaan itu pula mengambil sila secara resmi.

 

Jadi lihatlah, Master Huineng terlebih dulu menjadi pewaris jubah dan patra dari Sesepuh ke-5, setelah 15 tahun berlalu barulah mengikuti upacara formalitas.

 

Tetapi sebelum diselenggarakannya segala bentuk macam formalitas tersebut, selama kurun waktu 15 tahun, Bhiksuni Wujin Zang telah terlebih dulu memperoleh penyelamatan, sama halnya pula dengan Bhiksu Huiming juga telah memperoleh penyelamatan, hal ini telah terwujud sebelum Master Huineng ditahbiskan secara resmi, Sesepuh ke-6 sendiri sebelumnya juga telah menemukan kembali jiwa sejati, ini dikarenakan pengamalan nyata. Maka itu Buddha Dharma menekankan pada pengamalan nyata dan bukan pada penampilan semata (formalitas).

 

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 21 November 2012

 

Kisah Master Huineng menyelamatkan Bhiksuni Wujin Zang :

http://reciteamituofo.blogspot.com/2015/10/penjelasan-amitabha-sutra-15c.html

 

Video Riwayat Master Huineng :

https://youtu.be/AgPL9tEZnlM

 

實質是什麼?我學一條,我把這一條真做到了,你雖然沒有經過這個形式,佛菩薩承認你。他教我一條一條的學。形式也不能不要,沒有形式,別人譏嫌你,你沒有受過戒,這是譏嫌。其實世間人根本就不懂骨子裡頭的道理,世間人不承認,佛菩薩承認。你能夠因戒得定、因定開慧,開慧就是大徹大悟、明心見性,你成佛了。

 

我們看惠能大師,他給我們表演的樣子,他大徹大悟沒有任何儀式,也沒受戒,五祖衣缽就傳給他了。十五年之後,遇到印宗法師在光孝寺講經,風動幡動這個故事,是印宗法師講《涅槃經》。這一發現,惠能大師在下面聽經,知道之後,印宗給惠能大師剃度,取得出家身分,同時也受了戒。所以你看,他得到衣缽之後,十五年之後再做這個儀式。但是在沒有做這個儀式之前,無盡藏比丘尼得度了,惠明法師得度了,這都在他之前的,都明心見性了,那是實質。所以佛法重實質,不重形式。

 

文摘恭錄 二零一二淨土大經科註  (第二十六集)  2012/11/21  香港佛陀教育協會  檔名:02-040-0026

  


 


Kita lihat Buddha Sakyamuni semasa hidup di dunia ini menampilkan “Delapan Tahapan Kehidupan Buddha”, dari sini dapat kita sadari bahwa Buddha Dharma menekankan pada pengamalan nyata, bukan sekadar formalitas belaka.

 

Tujuan akhirnya adalah pulang ke Nitya-sthita (tanah suci tingkatan tertinggi di Alam Sukhavati), seorang praktisi sejati akan menempatkan poin ini sebagai targetnya, sebagai arah tujuannya.

 

Maka itu pintu Dharma adalah setara, tidak ada yang lebih tinggi maupun lebih rendah, oleh karena pintu Dharma manapun juga dapat mencapai penerangan sempurna. Caranya adalah melepaskan kemelekatan.

 

Semua judul sutra dan sastra, 84 ribu pintu Dharma, kesimpulannya adalah melepaskan kemelekatan. Dengan melepaskan kemelekatan, kemajuan batin meningkat, menuruti jodoh, membimbing para makhluk juga harus mengandalkan jalinan jodoh, tanpa kemelekatan sama sekali.

 

Seperti lingkungan kita ini, insan terpelajar punya tabiatnya tersendiri, hobi mengoleksi gudang ilmu, penyakit batin begini amat parah.

 

Orang zaman dulu dalam memilih guru takkan menjadikan sila sebagai patokannya, namun menjadikan pandangan dan pemahaman sebagai patokannya, jadi memilih guru yang memiliki pengetahuan benar dan pandangan benar.

 

Walaupun dalam hal disiplin sila, dia tidak memiliki nilai sempurna, bahkan kadang kala tampaknya longgar, namun dia memiliki pengetahuan benar dan pandangan benar, maka orang ini boleh dijadikan guru, merupakan kalyanamitra sejati.

 

Sebaliknya ada pula orang yang tampaknya sangat menjunjung sila, menjalankan disiplin sila secara ketat, namun pengetahuan dan pandangannya bermasalah, maka dia bukanlah kalyanamitra sejati, tidak boleh memilihnya jadi guru. Kebenaran ini harus dipahami dengan jelas.

 

Dari mana pengetahuan benar dan pandangan benar berasal? Dari ajaran Sutra, niat pikiran yang timbul, ucapan dan tindakan pastinya takkan bertentangan dengan ajaran Sutra.

 

Kutipan Ceramah Master Chin Kung 21 November 2012

 

Delapan Tahapan Kehidupan Buddha :

http://daunbodhi.blogspot.com/2017/11/delapan-tahapan-kehidupan-buddha.html

 

Empat tingkatan Tanah Suci di Alam Sukhavati :

http://smamituofo.blogspot.com/2013/07/empat-tingkatan-tanah-suci-di-alam.html

 

我們看看世尊當年在世示現的八相成道,從這個當中就能體會得到,佛法是搞真的,不是搞假的,對假的不重視。終極的目標就是回歸常寂光,真正學佛是以這個為目標、以這個為方向。所以法門平等,無有高下,因為任何一個法門都能夠達到無上正等正覺。方法就是放下。千經萬論,八萬四千法門,總的來說,放下,放下就是,什麼都要放下。自己成就提升,隨緣,教化眾生也是隨緣,沒有絲毫執著。像我們這個環境、這種習氣,這讀書人,讀書人有讀書人的習氣,喜歡廣學多聞,這個毛病很嚴重。廣學多聞,路就很長、很遙遠,要很有耐心,要很有很好的把持。最重要的,古人尋求老師,不以戒律為標準,以見解為標準,正知正見。他雖然在戒律上好像沒有遵守,很隨便,知見是正,這個人就是老師、善知識。如果戒律非常嚴格,知見有問題,這不是善知識,這不能親近他。這個道理、這樁事情,要認識得很清楚。

 

文摘恭錄 二零一二淨土大經科註  (第二十六集)  2012/11/21  香港佛陀教育協會  檔名:02-040-0026