Insan zaman dulu umumnya usia 30 tahun mandiri, mereka telah mengecap pendidikan yang sangat bagus. Usia 30 tahun mandiri dalam hal apa? Membangun landasan kebajikan, mengukir jasa, benar-benar dapat berdiri di atas kaki sendiri.
Usia 40 tahun tidak bingung lagi, pastinya tidak terpengaruh oleh kondisi luar, baik suka maupun duka, jodoh baik maupun jodoh buruk, takkan terpengaruh lagi, inilah yang disebut tidak bingung lagi, diri sendiri mampu membuat keputusan sendiri.
Usia 50 tahun menyadari manusia hanya bisa berusaha, keberhasilan ada pada takdir, giat berusaha namun tidak mengharapkan hasilnya. Usia 60 tahun tidak terpengaruh pada apapun ucapan yang dilontarkan orang lain. Usia 70 tahun, mengerjakan sesuatu sesuai keinginan namun tidak melanggar tata susila.
Tetapi sampai pada era kami, hanya bisa mencicipi secuil pendidikan dan budaya warisan leluhur. Usia 7-8 tahun hanya sempat mencicipi pendidikan selama setahun, kemudian pindah ke kota, tidak ada diberikan pendidikan dan budaya warisan leluhur.
Kemudian kami mengikuti Guru Li (Upasaka Li Bing-nan) belajar Ajaran Buddha, Guru Li menetapkan agar diriku sebelum berusia 40 tahun, tidak boleh keluar memberi ceramah.
Belajar berceramah hanya boleh dilakukan sebatas di Vihara yang didirikannya yakni Perpustakaan Ciguang dan Asosiasi Lotus Taichung. Tidak boleh keluar, apa alasannya? Kalau keluar takutnya tidak dapat menahan godaan, anda akan terpuruk, Guru melakukan tindakan pencegahan dengan ketat.
Apakah setelah berusia 40 tahun sudah mampu tidak tergoyahkan? Sekarang saja usia 60 tahun masih saja bisa goyah hatinya. Waktu era kami, Guru Li menetapkan usia 40 tahun baru boleh memberi ceramah. Kalau saat sekarang ini, Guru pasti akan menetapkan usia 50-60 tahun baru boleh, tetapi siapa yang mau mendengarkan ucapanmu?
Inilah letak kesulitannya, dia tidak mau menurut padamu, katanya saya sudah berusia 50-60 tahun, apakah masih tidak boleh? Cobalah anda renungkan sejenak, ketika bertemu godaan apakah anda takkan timbul niat pikiran? Ketika harta, rupa, ketenaran dan keuntungan terpampang di hadapanmu, apakah hatimu takkan goyah? Jika masih goyah, maka tidak boleh, Pintu Dharma Tanah Suci, kesucian ini dipelajari dari sini.
Kutipan Ceramah Master Chin Kung 16 Desember 2012
古人,這是講一般人,三十而立,那都是受過非常好的教育。三十而立,立什麼?立德、立功,真能站得住腳了。四十不惑,到四十歲的時候,決定不會受外面境界所轉。外面的什麼境界,無論是順境逆境、善緣惡緣,不為外境所轉,叫不迷惑,自己真正做得了主。五十知天命,六十耳順,七十隨心所欲不逾矩,以孔夫子為代表,世間聖人。可是到我們這一代就不行了,我們這一代從小,過去傳統的教育我們只沾一點邊,七、八歲的時候只受了一年的教育,沾一點邊,知道有這回事情。以後搬到城裡住,一上小學,完了,跟傳統文化就脫節,再就遇不到了。跟李老師學佛,李老師規定我,四十歲以前,決定不能出去講經。學講經,在家裡頭,他老人家自己創的道場,慈光圖書館跟台中蓮社,不准出去。為什麼?出去怕禁不起誘惑,你墮落了,老師防範很嚴。四十歲以後就能不動心了嗎?現在六十歲還動心。我們那個時代,老師限的是四十歲;現在這個時代,要是像從前老師那樣,一定限到五、六十歲。可是誰肯聽你的?所以這就難了,他不服你,我都五、六十歲了,還不行嗎?你自己反省一下,能不能到不動心?財色名利擺在面前,動不動心?還動心,不行,不能接觸,淨土宗的淨是從這裡學來的。
文摘恭錄 — 二零一二淨土大經科註 (第七十一集) 2012/12/16 香港佛陀教育協會 檔名:02-040-0071